marrie luthu

marrie luthu

Rabu, 16 Desember 2009

Perkembangan Koperasi di Indonesia


Perkembangan Koperasi di Indonesia

Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya sering mengalami pasang surut. Pada awalnya koperasi diperkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja. Dia kemudian mendirikan “Bank Pertolongan & Tabungan” yang didirikan pada tahun 1896 tujuannya buat membebaskan masyarakat dari lintah darat (rentenir). Pada saat itulah gerakan koperasi dimulai. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Budi Utomo dan SDI. Awal perkembangan koperasi di Indonesia adalah saat berdirinya Budi utomo, namun koperasi tidak mengalami perkembangan apapun. Hal tersebut karena lemahnya pengetahuan koperasi, kurangnya kejujuran anggota koperasi, juga belum ditemukan tipe koperasi yang cocok bagi Indonesia. Padahal tujuan utama koperasi yaitu mengutamakan kesejahteraan anggotanya di atas pencarian keuntungan. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dalam UUD 1945 pasal 33 juga dikatakan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Melalui perjuangan yang cukup panjang pada tahun 1927 keluar peraturan tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun 1927. Melalui peraturan tersebut maka izin mendirikan koperasi di perlonggar. Kongres koperasi 1 diselenggarakan atas dorongan dari Bung Hatta pada tanggal 12 Juli 1947 di tasik Malaya yang menghasilkan 3 keputusan penting diantaranya mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya, mengajukan berdirinya “Koperasi Desa” dalam rangka mengatur perekonomian pedesaan dan menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi. Kemudian pada juli 1953 diadakan kongres koperasi ke II di Bandung dan keputusan penting dalam kongres tersebut adalah mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia dan SOKRI di ubah menjadi Dewan Koeprasi Indonesia. Terakhir bulan September 1956 diadakan Kongres Koperasi ke III di Jakarta keputusan penting yang dihasilkan dalam kongres tersebut antara lain penyempurnaan Organisasi Gerakan Koeprasi dan menghimpun bahan untuk undang-undang perkoperasian. Lalu koperasi berkembang hingga sekarang walaupun perkembangannya tidak pesat. Mungkin ini disebabkan karena anggota koperasi masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka dari itu untuk mewujudkan koperasi yang dapat berkembang pesat dapat dilakukan pemilihan anggota koperasi yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas. (www.g-excess.com/id/pages/sejarah_koperasi.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar